Jika wakil rakyat yang mewakili kami saja mempunyai kelakuan busuk “politisi busuk”, lalu bagaimana dengan kami, rakyat kecil?
Jika pemuda seperti kami ingin memilih “Caleg” saja kesulitan; dicontreng namanya, dicoblos gambar partainya lah, di coret nomor urutnya lah, lalu bagaimana dengan kakek kami yang buta huruf? Apa beliau bisa memilih caleg idamannya dengan tepat?
Jika kampanye saja sudah banyak yang menyalahi aturan, lalu bagaimana nantinya kalau sudah menjabat?
Jika kami menulis ini untuk kita semua, apa pengaruhnya buat Indonesia tercinta?
Namanya "Wong Cilik" cuma bisa tanya "bingung"
sebuah perkataan yang saya kutip dari Gus Sholah "Ambil saja Uangnya tetapi jangan Pilih orangnya!".
artinya; menurut beliau; caleg yang memberi kita uang berarti caleg itu ingin sodaqoh. tetapi jangan pilih "suara" caleg itu, karena itu berarti suara kita sudah dibeli. jika kita nggak milih caleg yang ngasih kita uang, uang itu halal. jika kita milih caleg lantaran kita diberi uang, itu yang namanya "suara kita" dibeli.
Jika pemuda seperti kami ingin memilih “Caleg” saja kesulitan; dicontreng namanya, dicoblos gambar partainya lah, di coret nomor urutnya lah, lalu bagaimana dengan kakek kami yang buta huruf? Apa beliau bisa memilih caleg idamannya dengan tepat?
Jika kampanye saja sudah banyak yang menyalahi aturan, lalu bagaimana nantinya kalau sudah menjabat?
Jika kami menulis ini untuk kita semua, apa pengaruhnya buat Indonesia tercinta?
Namanya "Wong Cilik" cuma bisa tanya "bingung"
sebuah perkataan yang saya kutip dari Gus Sholah "Ambil saja Uangnya tetapi jangan Pilih orangnya!".
artinya; menurut beliau; caleg yang memberi kita uang berarti caleg itu ingin sodaqoh. tetapi jangan pilih "suara" caleg itu, karena itu berarti suara kita sudah dibeli. jika kita nggak milih caleg yang ngasih kita uang, uang itu halal. jika kita milih caleg lantaran kita diberi uang, itu yang namanya "suara kita" dibeli.
