Orang-orang kaya, yang setiap hari beroleh kesenangan, kesukaan dan kemuliaan dan seumur hidupnya belum pernah merasakan atau mengenal kesengsaraan, dan belum pula ditimpa mara bahaya dan kecelakaan dunia, tentulah tiada akan merasakan perjalanan waktu itu. Bagi mereka, waktu itu sebagai melompat, dari pagi ke petang, dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun. Pada orang yang mencari penghidupannya dengan harus membanting tulang, atau orang yang asyik dengan pekerjaannya, waktu itu tiadalah sampai-menyampai. Orang inilah yang tahu menimbang mahal harga waktu itu. Acap kali mereka mengeluh, karena kekurangan waktu.
“alangkah baiknya jika siang itu lebih dari 12 jam lamanya”
Akan tetapi bagi insan yang mengandung kedudukan dan kesengsaraan atau dendam dan pengharapan, yang tidak mudah diperolehnya, terkadang waktu itu suatu penggoda yang amat sangat tiada terhingga. Itulah sebabnya, maka sehari serasa setahun, yang setahun serasa seabad.
Waktu bagi setiap orang berbeda, semua waktu sudah ditetapkan oleh Tuhan dan, hanya manusia dengan bagian waktunya bisa memanfaatkannya.
Post a Comment